LABUHANBATU, Bataskota.id – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap pertama tahun anggaran 2025 di SMP Negeri 2 Rantau Selatan yang beralamat di Jalan H.M. Said Sigambal, Kabupaten Labuhanbatu, diduga dikorupsi. Oknum kepala sekolah berinisial J alias Junaidi diduga laporkan penggunaan dana tak sesuai faktanya.
Diketahui, SMP Negeri 2 Ransel tahap pertama menerima anggaran dana BOS Rp.494.910.009, jumlah siswa penerima 846. Dana bantuan operasional satuan pendidikan itu telah disalurkan 21 Januari 2025 lalu. Dalam laporan realisasi ditemukan sejumlah kejanggalan yang terindikasi adanya dugaan laporan fiktif dan mark-up oleh oknum kepala sekolah demi keuntungan pribadi.

Diantaranya, laporan penggunaan dana pada komponen pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah menelan anggaran sekitar 72 juta. Lalu, pengembengan perpustakaan tahap pertama tahun 2025 SMPN 2 Ransel telan biaya 174 juta dan pembayaran tenaga honorer sekitar 133 juta.
Dalam investigasi tim liputan Bataskota.id pada Kamis (09/10) di SMP Negeri 2 Rantau Selatan beralamat di Jalan H.M. Said Sigambal, Kabupaten Labuhanbatu membuahkan hasil. Satu-satunya fakta laporan penggunaan dana manipulasi kepala sekolah terungkap. Sarana dan prasarana sekolah tersebut terlihat memprihatinkan.
Padahal, kepsek Junaidi anggarkan sekitar 72 juta, tahap pertama disalurkan Januari lalu. Mirisnya, hingga Oktober 2025 kondisi sejumlah bangunan ruang belajar tampak tidak dirawat. Dari tembok ruang kelas pudar yang dinilai tidak dilakukan pengecatan, asbes yang jebol dan jendela ruangan tampak jelek bahkan pagar sekolah sangat buruk.
Tak hanya itu, akses jalan utama memasuki pintu gerbang depan SMP Negeri 2 Rantau Selatan tersebut meresahkan, kondisi jalan yang berlubang dan sudah dipenuhi genangan air ketika musim hujan menjadi keluhan sejumlah murid dan orang tua siswa yang menghantar anaknya kesekolah.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 2 Ransel Junaidi saat ditemui di kantornya, Kamis (09/10) membenarkan adanya penggunaan dana tahap pertama tahun 2025 itu, bahkan dirinya menyebut sudah pernah dilakukan pemeriksaan inspektorat.
“Kalau saya ini sebentar lagi pensiunnya. Semuanya juga sudah diperiksa semalam saya hadir dipanggil inspektorat,” katanya.
Selanjutnya, mengenai penggunaan dana pada pengembangan perpustakaan sebesar 147 juta dan berapa jumlah tenaga honorer SMP N 2 Ransel, sebab dimana gaji tenaga honorer menghabiskan 133 juta tahap pertama, anehnya, kepsek Junaidi malah memperumit terlihat bimbang menerangkan secara transparan.
“Kalau perpustakaan kita ada disana. Jam segini tutuplah sudah tidak buka lagi. Kalau tenaga honorer itu yang honor bagaimana, yang terdaftar dimana.” tanyanya lagi didepan wartawan.
Berdasarkan Permendikdasmen Nomor 8 Tahun 2025 perihal Juknis (Petunjuk Tekhnis), tenaga honorer yang memenuhi syarat wajib terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik) yakni dengan mengajar minimal 24 jam per minggu, memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) dan belum memiliki sertifikat pendidik. Pembayaran gaji honorer dari dana bos juga tidak melebihi 50% dari dana yang diterima sekolah.
Adapun seluruh komponen laporan penggunaan dana Bos tahap I anggaran 2025 SMP N 2 Ransel yaitu, penerimaan peserta didik baru Rp. 598.000, pengembangan perpustakaan Rp. 174.427.000, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 3.800.000, kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp.11.636.000, administrasi kegiatan sekolah Rp.31.699.750, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 0, langganan daya dan jasa Rp. 22.677.000.
Selanjutnya, pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah Rp.72.966.500, penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp 12.664.000, penyelenggaraan bursa kerja khusus, praktek kerja industri atau praktik kerja lapangan di dalam negeri, pemantauan kebekerjaan, pemagangan guru, dan lembaga sertifikasi profesi pihak pertama Rp 0, penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK SMALB Rp 0, pembayaran honor Rp. 133.020.000, dan total dana Rp 463.488.250.



 
							











