Jeneponto — Upaya peningkatan keselamatan ibu dan bayi terus dilakukan di tingkat desa. Kemarin, Pemerintah Desa Gunung Silanu menggelar kegiatan Orientasi Penguatan P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) yang diikuti oleh kader kesehatan, ibu hamil, tokoh masyarakat, serta keluarga pendamping.
Kegiatan ini menghadirkan Ibu Athirah Aulia Astaman dari bidang informasi kesehatan sebagai pemateri utama. Dalam sesi penyampaiannya, ia menegaskan bahwa informasi yang benar dan mudah dipahami menjadi kunci penting dalam upaya mencegah risiko kehamilan. Ia juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan program P4K tidak hanya bergantung pada tenaga medis, tetapi memerlukan partisipasi aktif keluarga dan masyarakat sekitar.
Lebih jauh, Ibu Athirah menyampaikan harapan khusus kepada para pemangku kepentingan di desa. “Saya sangat berharap agar kiranya Kepala Desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama memiliki komitmen untuk dapat berpartisipasi dalam mendorong terbentuknya Desa Siaga, dengan memberikan keteladanan dan dorongan akan pentingnya menabung untuk persiapan persalinan,” ujarnya di hadapan para peserta.
Kepala Desa Gunung Silanu, Bapak Nasrullah, yang turut hadir dan memberikan sambutan, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor di desa. Menurutnya, keselamatan ibu hamil tidak bisa ditangani sendiri oleh tenaga kesehatan, melainkan harus menjadi kesadaran bersama.
Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak pagi berjalan dengan lancar dan interaktif. Setelah pembukaan, peserta mengikuti penyampaian materi inti yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Dalam diskusi tersebut, muncul berbagai persoalan lapangan, mulai dari kendala transportasi saat persalinan, kurangnya pemahaman terhadap tanda bahaya kehamilan, hingga keterbatasan dukungan dari lingkungan sekitar.
Melalui orientasi ini, diharapkan Desa Gunung Silanu dapat menjadi contoh dalam membangun budaya sadar persalinan, sekaligus memperkuat jaringan informasi kesehatan berbasis masyarakat. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa keselamatan ibu dan anak adalah investasi sosial yang harus dijaga secara bersama-sama.