Medan, Bataskota.ID – Dugaan praktik tidak profesional kembali mencuat di lingkungan I, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru. Warga melaporkan bahwa Kepala Lingkungan (Kepling) mereka tidak berdomisili di wilayah tugasnya. Ironisnya, Lurah Kelurahan Darat, Mikhawati Tarigan, S.Si. justru diduga kuat menutupi fakta ini dan terkesan membela sang kepling.
Padahal, hampir seluruh warga mengetahui bahwa Kepling tersebut berdomisili di Kecamatan Medan Selayang, tepatnya di Gang FK, Pasar 1, Setia Budi. Namun, Lurah Milka tetap ngotot menyangkal.
“Sepengetahuan saya, Kepling siap hadir 24 jam di wilayah. Warga Lingkungan I tahu nomor HP-nya. Kalau ada keluhan pasti ditindak lanjuti,” ujar Lurah saat dikonfirmasi. Selasa, (15/7/2025)
Pernyataan ini justru memantik reaksi dari warga yang merasa tidak dihargai. Salah satu warga yang tak ingin identitasnya dicantumkan menyatakan keheranannya karena Lurah terkesan lebih membela kepling ketimbang mendengarkan keresahan warga.
“Luar biasa pernyataan Lurah itu. Kami semua tahu Kepling tak tinggal di sini. Dihubungi juga susah, tapi kok bisa-bisanya Lurah bilang dia standby 24 jam?” ujarnya kesal.
Warga lainnya bahkan menyebut bahwa Lurah justru mengajak berdebat saat warga menyampaikan laporan soal ketidakjelasan domisili sang kepling.
“Bukan turun cek ke lapangan, Lurah malah adu argumen. Ini jelas Lurah pasang badan untuk Kepling yang tak jelas keberadaannya,” tambah warga tersebut.
Lebih dari itu, pantauan di lapangan mengungkap kondisi yang semakin mengkhawatirkan. Selain Kepling tidak berdomisili di wilayahnya, di Lingkungan I juga tidak terdapat pos siskamling — hal yang bertolak belakang dengan program prioritas Wali Kota Medan, Rico waas, soal keamanan lingkungan.
“Di sini rawan pungli parkir, uang bongkar muat, bahkan anak kost berpelukan di jalanan, tak ada teguran. Kepling dihubungi WA pun tak merespons, rumahnya saja tak diketahui,” ungkap warga lain dengan nada geram.
Lebih parah lagi, sebelumnya seorang kurir JNE menjadi korban kekerasan karena menolak memberikan uang bongkar muat saat mengantar barang di kawasan tersebut. Ia dihantam menggunakan balok kayu, dan kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Medan Baru.
Sayangnya, menurut warga, setiap pengaduan kepada Lurah selalu berujung pada perdebatan tanpa solusi nyata.
“Kami sudah sering melapor, tapi selalu mental. Lurah malah bela Kepling, bukan turun cek kondisi di lingkungan,” tutur warga.
Menanggapi persoalan ini, Camat Medan Baru, Frans Siahaan saat dikonfirmasi awak media, meminta waktu untuk menelusuri dan memantau langsung domisili Kepling Lingkungan I. (Tim/redaksi)