Scroll untuk baca artikel
banner 325x300
EkoBis

Nasabah BRI Kanca Jeneponto Ini Mengaku Kreditnya Bertambah Saat Akan Pelunasan

5
×

Nasabah BRI Kanca Jeneponto Ini Mengaku Kreditnya Bertambah Saat Akan Pelunasan

Sebarkan artikel ini
oplus_131072

Jeneponto,Bataskota.id– Badan usaha milik negara (BUMN) Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Jeneponto kembali tuai polemik, seorang nasabah bernama H. Syamsuddin mengaku telah menyelesaikan kreditnya namun agunan belum diberikan dikarenakan alasan pihak bank masih ada pokok yang belum terbayarkan selama 12 bulan.

Menerima informasi tersebut, nasabah merasa syok sebab pihaknya merasa angsuran kredit lancar hingga selesai.

banner 325x300

“Saya tidak tahu darimana pencatatan pihak bank ini sampai kreditku justru bertambah,padahal sudah selesai,” ujarnya.

Nasabah awalnya berutang di bank BRI cabang Jeneponto sejak 2020 lalu dengan tenor 5 tahun sebanyak Rp.183.852.046.

Selama ini angsuran nasabah di akui lancar hingga selesai namun tiba-tiba saat akan diselesaikan pihak bank justru mengklaim nasabah ini masih memiliki pokok terutang.

“Begitu saya mau selesaikan, nabilang itu pihak bank masih ada pinjaman pokokku yang belum terbayarkan selama 12 bulan,”kata Nasabah.

Padahal di masa akhir periode utang, pihak nasabah telah mengkonfirmasi sisa kredit yang di hitung sendiri pihak bank yang disepakati antara pihak nasabah dan pihak bank senilai Rp. 62.401.276.

“Terakhir itu petugas bank yang hitung sisanya pembayaranku sekian, pada bulan Januari 2024, kenapa saat akan pelunasan berubah nilainya,”timpal H. Syamsuddin.

Perlu diketahui rincian kredit nasabah bersangkutan pokok Rp.183.852.046 dengan Bunga terutang sebanyak Rp.65.244.230, Jika di total lagi dengan klaim tunggakan dari pihak bank senilai Rp. 93.109.456 pemberitahuan di bulan April 2025, maka total utang nasabah menjadi Rp 343.705.732.

Hal inilah yang membuat  nasabah geram dari pengambilan kredit senilai 183 juta menjadi 343 juta yang hitungannya pihak bank dianggap nasabah tidak jelas.

“Tidak kutahu darimana hitungannya pihak bank ini sampai ada tunggakan senilai 93 juta lebih,”tutup H. Syamsuddin.

Sementara itu pihak bank belum memberikan tanggapan, saat coba di konfirmasi oleh awak media ini, di kantornya (20/06).

Bahkan pihak staf telah di titipi nomor yang dapat dihubungi pihak bank untuk klarifikasi, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada informasi lanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *