LKUTIM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan verifikasi kondisi sosial ekonomi terhadap lima calon peserta Program Sekolah Rakyat (SR) yang sebelumnya telah direkrut oleh Dinas Sosial.
Para peserta ini sudah diberangkatkan menuju asrama pendidikan Sekolah Rakyat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berlokasi di SMA Negeri 16 Samarinda pada akhir September lalu.
Statistisi Ahli Pertama BPS Kutim, Fatma Nur Aini menyebutkan verifikasi lapangan dilakukan pada 14–15 Oktober 2025 untuk memastikan para peserta benar-benar berasal dari rumah tangga kurang mampu sesuai ketentuan program.
Dalam kategori BPS, kelompok miskin ekstrem termasuk dalam desil satu, sedangkan desil dua diklasifikasikan sebagai miskin.
“Kami diminta melakukan verifikasi kondisi sosial ekonomi keluarga, termasuk daya listrik terpasang dan ID pelanggan, pekerjaan kepala keluarga dan anggota keluarga yang bekerja, pendidikan kepala keluarga, pendapatan, dan juga foto rumah atau tempat tinggal calon siswa,” jelas Fatma saat di konfirmasi pada Jumat 28 November 2025.
Dari lima calon peserta, seluruh data awal diperoleh dari BPS Provinsi dan diverifikasi tahap pertama oleh Dinas Sosial Kutim.
Tahap berikutnya dilakukan verifikasi ulang oleh tim BPS Kutai Timur untuk memastikan kesesuaian kondisi lapangan dengan data administratif.
Para calon siswa ini berasal dari Kecamatan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara.
Baik yang melanjutkan pendidikan setara SD maupun SMA seluruhnya kini mengikuti pembelajaran berbasis asrama di Samarinda.
Menurut Fatma, pekerjaan orang tua para peserta beragam, mulai dari cleaning service, pengemudi ojek, pedagang minuman, buruh tani hingga petani jagung.
Kondisi tersebut menunjukkan latar belakang ekonomi keluarga peserta berada dalam kategori rendah.












